Pabrik Gula Surabaia abad ke 20 (pabrik gula Bagong, pabrik gula Ketabang, pabrik gula Ketintang, dan pabrik gula Ngagel)
Pada pertengahan abad ke 20, Surabaya berkembang menjadi daerah industri terbesar di Hindia Belanda karena banyaknya industri dan perkebunan di wilayah Jawa bagian timur, terutama industri dan perkebunan gula.
Banyak pabrik pabrik gula yang dibangun di daerah Surabaya, seperti pabrik gula Bagong, pabrik gula Ketabang, pabrik gula Ketintang, dan pabrik gula Ngagel yang kemudian pabrik pabrik tersebut menjadi aset PTPN XII Surabaya.
Tidak ada pabrik gula di Surabaya pada abad ke-9, karena industri gula di Indonesia baru berkembang pada masa penjajahan Belanda.
Pabrik gula di Surabaya pada masa kolonial
- Pabrik gula Karah diduga sudah ada sejak tahun 1840-an.
- Pabrik gula Bagong didirikan sekitar akhir tahun 1800-an.
- Pabrik gula Tanggulangin didirikan pada tahun 1835 oleh Tionghoa.
- Perkembangan industri gula di Surabaya
- Industri gula di Surabaya berkembang pesat pada tahun 1830-an.
Kebijakan tanam paksa oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch (1830-1833) mendorong berkembangnya industri gula di Surabaya.
Tebu sebagai bahan baku ditanam di sekitar pabrik seperti di wilayah Ngagel, Gubeng dan sekitarnya.
Pabrik gula Bagong mulai mengalami modernisasi memasuki awal abad 20 atau sekitar tahun 1900-an.
Kondisi pabrik gula saat ini
- Bangunan pabrik gula Bagong masih bisa dilihat di kawasan Gubeng, namun dibiarkan kosong dan terbengkalai.
- Pabrik Gula Tanggulangin menutup sementara pada tahun 1933 akibat tekanan Krisis Malaise.
Pabrik gula di Surabaya pada abad ke-20 di antaranya adalah Pabrik Gula Bagong dan Pabrik Gula Rajawali I.
- Pabrik Gula Bagong
- Didirikan pada akhir abad ke-18
- Berlokasi di Gubeng
Menggunakan alat tradisional seperti grinder berbahan logam yang diputar secara manual menggunakan tenaga sapi
Mulai mengalami modernisasi pada awal abad ke-20
- Masih bisa dilihat bangunannya, tetapi dibiarkan kosong dan terbengkalai
- Pabrik Gula Rajawali I
- Dibangun pada awal abad ke-20
- Dulunya istana mewah milik Oei Tiong Ham, sang Raja Gula Hindia
- Saat ini menjadi kantor pusat PT Pabrik Gula Rajawali I, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)
- Berlokasi di Jl. Undaan Kulon No.57-59, Peneleh, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60274
- Bergaya arsitektur Kolonial Modern
Diakui sebagai cagar budaya
- Industri gula di Indonesia mulai berkembang sejak masa Penjajahan Belanda. Hal ini didorong oleh sistem tanam paksa yang mewajibkan rakyat menanam tebu.
0 comments:
Posting Komentar